Jumat, 28 Oktober 2011

motivasi
keinginan yang kau buat hari ini takkan selalu indah untuk selanjutnya
pikirkan

Kamis, 20 Oktober 2011



A.   Sistem pembelajaran

Sistem  mengajar sering ditafsirkan berbeda-beda sesuai dengan teori belajar yang digunakan. Masalah mengajar telah menjadi persoalan para ahli pendidikan sejak dahulu sampai sekarang. Dalam buku proses belajar mengajar dalam sistem kedit semester, Drs. Slameto ( 1991) menyatakan bahwa “bak konteks maupun isi pendidikan harus beerubah bersama – sama saling menguatkan, sehingga diperlukan usaha pembaharuan pendidikan. Pendidkan haarus diorientasikan ke masa depan, terhadap tuntutan – tuntutan baru sesuai perubahan zaman yang makin cepat. Kalau tidak berorientasi ke depan, bahkan dengan pendekatan yang lebih pragmatis, pendidikan tak akan memeadai lagi, bahkan lulusannya akan semakin tidak menahu tentang kebutuhan zamannya yang  terus berkembang.  Ada yang menyatakan bahwa mengajar adalah mewariskan kebudayaan nenek moyang pada masa lampau kepada generasi baru secara turun-temurun sehingga terjadi konservasi kebudayaan. Mengajar bukanlah tugas yang ringan bagi seorang guru. Dalam mengajar guru berhadapan dengan sekelompok siswa yang memerlukan bimbingan, dan pembinaan untuk menuju kedewasaan.

Usaha pembaharuan pendidikan melalui pemecahan masalah menurut mudhoffir (1987:5 ),  “ pemecahan masalah pembelajaran dengan pendekatan sistem ini berdasarkan konsepsi teknologi instruksional yang merupakan bagian dari teknologi pendidikan,karena dalam teknologi instruksional, usaha pemecahan masalah itu akan berbentuk sistem instruksional yang lengkap, yang merupakan kombinasi dari komponen sistem instruksional yang sengaja di rancang, dipilih, dan digunakan secara terpadu”.

B.   Pola dasar pembelajaran

Ada beberapa pendapat tentang pola dasar pengajaran. Menurut Hamalik (1990:59) pola mengajar dapat diurakan menjadi lima bagian sebagai berikut:
1.    Pola dasar mengajar yang sederhana, terdiri atas lima komponen yaitu tujuan instruksional yang dirumuskan secara khusus dan operasional, perilaku dasar siswa yang perlu dikenali sebelum pembelajaran dimulai, prosedur instruksional yang meliputi penilain materi pembelajaran dan metode belajar, penilaian untuk mengetahui keberhasilan siswa, dan balikan yaitu informasi yang diperoleh melalui prosedur penilaian yang pada gilirannya memberikan umpan balik terhadap tujuan instruksional
2.    Pola mengajar formal step, pola ini terdiri atas lima langkah yaitu
Ø  persiapan di mana guru berusaha mengungkapkan kembali bahan yang tujuannya untuk membangkitkan minat siswa terhadap pelajaran,
Ø  penyajian atau presentation, guru menyampaikan bahan baru kepada kelas berupa bahan pokok dalam mengajar dilenkapi dengan contoh dan ilustrasi
Ø  asosiasi dan perbandingan, guru menghubungkan bahan yang terkait baik dengan materi pelajaran maupun dengan hal-hal praktis di masyarakat.
Ø  Kesimpulan(generalization). Guru bersama para siswa mengambil kesimpulan berdasarkan bahan pelajaran yang baru disajikan.
Ø  Penerapan. Pada langkah ini guru memberikan tugas kepada siswa dan sejumlah petanyaan ulangan.
3.    Pola mengajar morrison plan, pola ini diterapka dalam rangka metode proyek yang secara mendasar dilandasi oleh teori gestalt. Urutan prosedur belajar mengajar dalam pola ini adalah:
Ø  Eksplorasi. Pada langkah ini guru melakukan penjajakan terhadap pengalaman siswa dan menghubungkannya dengan unit.
Ø  Presentasi. Pada langkah ini guru menyajikan garis besar tentang unit yang akan dilaksanakan.
Ø  Asimilasi. Dalam langkah ini siswa mempelajari masalah tersebut dan mempelajari bahan dari berbagai sumber serta berusaha menguasainya.
Ø  Organisasi. Anak diberi kesemptan untuk mengungkapkan,baik secara lisan maupun tulisan, materi yan telh dikuasainya.
Ø  Resitasi. Pada langkah ini diadakan penilaian yang bertujuan untuk melengkapi bukti-bukti bahwa dia telah mnguasai materi.
4.    Pola mengajar yang diajukan oleh the commission on the relation of school and collage. Terdiri atas tiga langkah kerja yaitu menyiapkan masalah, periode kerja, dan tahap kulminasi yaitu siswa melakukan berbagai kegiatan seperti laporan individu dan kelompok, dramatisasi, dan penilaian.
5.    Pola pengajaran unit, yaitu suatu sistem belajar yang bertitik tolak dari suatu masalah, topik, atau proyek yang bertujuan membentuk pribadi siswa yang terintegrasi secara harmonis, yang mampu bertindak untuk menghadapi berbagai situasi problematis sesuai dengan kemampuan individual, dan berorientasi pada kehidupan masyarakat, dan menuntut keaktifan secara seimbang antara guru dan siswa.














DAFTAR PUSTAKA
Slameto. 1991. Proses belajar mengajar dalam system kredit semester. Jakarta : Bumi aksara
Mudhoffir. 1987. Teknologi inruksional. Remadja Karya . Bandung
Kopertis wilayah VIII. 2002. Makalah langkah – langkah penuliasan buku ajar, Denpasar,
Hamalik, Oemar. 2000. Psikologi Belajar Dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.