Selasa, 09 April 2013

makalah motivasi belajar


BAB  I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Pada umunya dalam proses kegiatan belajar mengajar, peserta didik sering mengalami kesulitan dalam menyerap materi yang sampaikan oleh guru. Hal ini mengakibatkan prestasti belajar peserta didik menurun. Kesulitan tersebutdapat disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, diperlukan votivasi peserta didk. Pada dasarnya, untuk setiap perserta didik memiliki motivasi dari dalam dirinya sendiri akan tetapi tingkat kesadaran motivasi setiap peserta didik berbeda-beda. Tinggi rendahnya kesadaran motivasi ( motivasi intrinsik ) menjadi penyebab perlunya ada motivasi dari luar ( motivasi ekstrinsik ).
Diharapkan dengan memberikan motivasi belajar, prestasi peserta didik meningkat. Perlu diketahui bahwa tidak hanya motivasi yang mempengaruhi prestasi peserta didik, tetapi tingkat intelegensi, faktor lingkungan, suasana pembelajaran, cara penyampaian juga merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Namun, motivasi adalah salah satu faktor yang sangat kompleks dan dapat mencakup semua faktor.

B.   Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian motivasi belajar ?
2.      Apa saja jenis-jenis motivasi ?
3.      Mengapa perlu ada motivasi ?
4.      Apa saja kiat-kiat motivasi yang efektif ?
5.      Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat munculnya motivasi belajar pada peserta didik ?

C.   Tujuan
1.      Memahami pengertian motivasi belajar.
2.      Mengetahui jenis-jenis motivasi.
3.      Memahami pentingnya motivasi belajar.
4.      mengetahui cara-cara memotivasi peserta didik.
5.      Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat munculnya motivasi belajar peserta didik.

D.   Manfaat
Diharapkan dengan pemberian motivasi belajar, peserta didik dapat memahami pelajarannya sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan dalam belajar. Selain itu, pemberian motivasi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajara pada peserta didik.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Ada 6 konsep penting dari motivasi belajar, yaitu : 
1.      Motivasi belajar adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Individu termotivasi karena berbagai alasan yang berbeda, dengan intensitas yang berbeda. Sebagai misal, seorang siswa dapat tinggi motivasinya untuk menghadapi tes ilmu sosial dengan tujuan mendapatkan nilai tinggi (motivasi ekstrinsik) dan tinggi motivasinya menghadapi tes matematika karena tertarik dengan mata pelajaran tersebut (motivasi intrinsik). 
2.      Motivasi belajar bergantung pada teori yang menjelaskannya, dapat merupakan suatu konsekuensi dari penguatan (reinforcement), suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil dari disonan atau ketidakcocokan, suatu atribusi dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu harapan dari peluang keberhasilan. 
3.      Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar dan pemberdayaan atribusi. 
4.      Motivasi belajar dapat meningkat apabila guru membangkitkan minat siswa, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam strategi pengajaran, menyatakan harapan dengan jelas,  dan memberikan umpan balik (feed back) dengan sering dan segera. 
5.      Motivasi belajar dapat meningkat pada diri siswa apabila guru memberikan ganjaran yang memiliki kontingen, spesifik, dan dapat dipercaya. 
6.      Motivasi berprestasi dapat didefinisikan sebagai kecendrungan umum untuk mengupayakan  keberhasilan dan memilih kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada keberhasilan atau kegagalan. Siswa dapat termotivasi dengan orientasi ke arah tujuan-tujuan penampilan. Mereka mengambil mata pelajaran-mata pelajaran yang menantang. Siswa yang berjuang demi  tujuan-tujuan penampilan berusaha untuk mendapatkan penilaian positif terhadap kompetensi mereka. Mereka berusaha untuk mendapat nilai baik dengan cara menghindar dari mata pelajaran yang sulit. Guru dapat membantu siswa dengan mengkomunikasikan bahwa keberhasilan itu mungkin dicapai. Guru dapat menunggu siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dan sejauh mungkin menghindari perbedaan prestasi di antara para siswa yang tidak perlu.

B.   Jenis-jenis motivasi
Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi Ektrinsik.
  Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
  Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.

C.   Perlunya Ada Motivasi

D.   Strategi Motivasi yang Efektif
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut :
1.      Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2.      Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3.      Saingan atau kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4.      Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5.      Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6.      Membangkitkan dorongan anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
7.      Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8.      Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9.      Menggunakan metode yang bervariasi
10.  Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

E.   FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan motivasi belajar ? Ada 8 faktor diperkirakan berpengaruh terhadap pembentukan motivasi belajar:
1.      Faktor Pengetahuan
Seseorang harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang detail perbuatan belajar yang sedang dipertimbangkan. Misalnya, ia sedang ingin mengikuti pelatihan bahasa inggris disela-sela kuliahnya. Maka, ia harus memiliki pengetahuan untuk mempertimbangkan untung ruginya, berapa lama? berapa biayanya?dan sebagainya.
2.      Faktor Kebutuhan untuk Belajar
Untuk dapat termotivasi, seseorang juga harus tahu apakah kegiatan yang akan dilakukan itu menjanjikan kepemilikan suatu kompetensi yang dibutuhkannya untuk menghindari sesuatu yang tidak dikehendakinya, atau untuk mendatangkan kepuasan kepada dirinya.
  1. Faktor Kemampuan Melakukan Kegiatan Belajar
Jika seseorang merasa mampu untuk melakukan suatu kegiatan dan ia memperkirakan bahwa kemungkinan keberhasilannya tinggi, ia akan lebih termotivasi untuk ikut serta dalam kegiatan itu.
  1. Faktor Kesenangan Terhadap Ide Melakukan Kegiatan Belajar
Rasa senang dapat timbul jika dirinya pernah mengalami sendiri kesenangan dan kepuasan dari perbuatan dan hasil belajarnya. Untuk dapat membuat pertimbangan dengan baik, ia perlu memiliki informasi tentang pengalaman orang lain, dan pengalaman dirinya sendiri.
  1. Faktor Pelaksanaan Kegiatan Belajar
Setelah seseorang memutuskan untuk melakukan suatu kegiatan, maka ia akan mempertimbangkan kembali faedah dari kegiatan yang ia lakukan tersebut.
  1. Faktor Hasil Belajar
Mempertimbangkan hasil kegiatan sementara juga merupakan salah satu pertimbangan untuk termotivasi melanjutkan kegiatan tersebut.
  1. Faktor Kepuasan Terhadap Hasil Belajar
Setelah mengetahui hasil dari kegiatan tersebut, seseorang akan merasakan kepuasan atau sebaliknya. Kepuasan yang dimaksud adalah bagaimana kegiatan tersebut dapat memberi perubahan yang berarti pada dirinya. Rasa puas kemungkinan bukan hanya akan membuat dirinya memutuskan untuk menyelesaikan kegiatan itu bahkan melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi jika hasil yang tidak memuaskan dapat menyebabkan ia mengambil keputusan untuk berhenti.
  1. Faktor Karakteristik Pribadi dan Lingkungan
Karakteristik pribadi adalah faktor kemampuan diri seseorang untuk membuat perhitungan yang benar tentang keadaaan pengetahuan, kebutuhan, kesenangan, kemampuan, dan kepuasan. Sebab perhitungan yang salah akan menghasilkan keputusan yang salah, sehingga merugikan diri sendiri dan orang lain, begitupun sebaliknya. Yang dimaksud dengan karakteristik lingkungan adalah karakteristik keluarga, masyarakat, kelembagaan tempat bekerja, dan lingkungan fisik. Termasuk didalamnya adalah faktor budaya. Misalnya budaya nrima ing pandum / menerima nasib, dapat mengurangi kekuatan motivasi berusaha. Keadaan faktor-faktor tersebut dapat menunjang atau menghambat motivasi.








































BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
B.   Saran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar